7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang Dan Jogja

Rumah tahan bencana merupakan konstruksi bangunan yang didesain sedemikian rupa untuk menunjang ketahanan bangunan yang berada di lokasi rawan bencana. Adapun bencana yang dimaksud ialah gempa dan tsunami. Jepang dan Jogja punya sejarah yang sama untuk permasalahan desain rumah yang unik ini.

Jepang menjadi negara yang maju bukan tanpa alasan. Kendati ukuran negara ini tidak begitu besar, dan permasalahan dataran yang dikelilingi oleh pegunungan berapi, tidak membuat Jepang surut dan terbelakang.

Rumah tahan gempa di Jepang sebenarnya sudah bukan perkara baru lagi. Semua bangunan, agaknya, sudah kebal dengan segala guncangan. 

Sebagai daerah yang pernah dihantam gempa gunung merapi, Yogya kemudian berbenah untuk mengatasi kebutuhan bangunan yang kokoh dan tahan guncangan. memang benar jika guncangan dan gempa tidak begitu dirasakan lagi sekarang. Namun sebagai sebuah respon terhadap bencana nasional yang pernah terjadi, beberapa desain rumah tahan bencana kemudian diciptakan.

Indonesia, secara keseluruhan sejatinya juga memiliki letak geografis yang dikelilingi oleh pegunungan berapi. Bencana alam seperti gempa bumi juga setiap tahunnya mengisi linimasa masyarakat.

Alhasil, penting kiranya bagi seluruh masyarakat untuk memahami dan mempelajari konsep rumah tahan gempa di Jepang dan Jogja, demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

7 Desain Rumah Tahan Bencana

Selain dirancang untuk tahan terhadap goncangan, desain rumah tahan bencana sejatinya juga diciptakan dengan dasar kesederhanaan, simpel, dengan material yang ringan. 

Kreatifitas anak bangsa dalam merancang rumah tahan gempa juga bisa dikolaborasikan dengan desain interior tradisional, sehingga, tidak hanya memenuhi kebutuhan aman, tapi juga kenyamanan dan estetika ikut dikedepankan

1. Barrataga – Rumah Tahan Bencana

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Struktur Barrataga. Sumber : Google.com

Barrataga merupakan kepanjang dari bangunan rumah rakyat tahan gempa. ide Barrataga dirancang oleh Prof. Ir. Sarwidi asal UII dengan desain serupa rumah limas atau joglo.

Selain digagas dengan tujuan keselamatan dan keamanan, barrataga juga memiliki makna filosofis ‘menyelamatkan diri’. Barrataga sendiri dikembangkan pertama kali pada tahun 2006 sebagai respon atas gempa Merapi, Jogja. 

berbicara mengenai rangkanya, barrataga terdiri dari beton kolom, balok bawah, balok tepi atas, balok lantai yang disambungkan dengan simpul-simpul khas barrataga agar tidak patah saat gempa.

Barrataga menggunakan pasir 20 cm pada pondasinya agar mampu meredam getaran bangunan. Selain pondasi pasir, penguatan besi tulangan bangunan dibuat saling mengait. Menariknya, tulangan barrataga justru akan lebih kuat jika menggunakan kayu atau bambu.

2. Rumah Dome

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Perkampungan dome house di Sleman, Jogja. Sumber : Google.com

Rumah dome sempat ramai diperbincangkan pasca gempa merapi 2006 melanda. Rumah dengan desain unik ini pernah dibuat secara masif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jogja yang kehilangan rumah mereka.

Ciri khas dari rumah dome adalah bentuk setengah lingkarannya. Tak ayal, rumah dome juga biasa disebut rumah teletubbies. Siapa pencetus ide rumah tahan gempa satu ini? Tidak lain adalah Prof, Nizam, M.Sc, Ph.D. Beliau memiliki gagasan untuk membuat rumah dengan dinding dan atap yang merupakan satu kesatuan. Jadilah sebuah rumah dengan bentuk mirip kubah besar.

Model dan bentuk pada rumah dome memungkinkan bangunan lebih tahan terhadap goncangan dan angin kencang. Rumah dome menggunakan bahan-bahan yang ringan, terutama pada atap dan dindingnya, namun tetap dengan konstruksi yang kokoh. 

Desain rumah dome tidak akan membuat bangunan berayun dengan risiko roboh yang kecil ketika diguncang gempa. Jika Anda bertanya, dimana kompleks rumah dome yang pernah dibuat di Jogja berada, Anda bisa temukan ‘gugusan’ rumah teletubbies tersebut di Dusun Nglepen, Prambanan, Kabupaten Sleman. 

Kini tempat tersebut menjadi destinasi wisata bernama Desa Wisata Rumah Domes/Teletubbies. 

3. Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) 

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Pembangunan RISHA. Sumber : Google.com

Risha merupakan rumah tahan bencana dengan konsep bongkar pasang, di mana proses pembangunannya tidak membutuhkan semen dan bata, melainkan dengan menggabungkan panel-panel beton dengan baut.

Setiap panel beton dibuat secara pabrikasi dengan konstruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran modular. Karenanya, Risha bisa diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat.

Selain efektif sebagai rumah tahan bencana, rumah risha menjadi solusi untuk perumahan masyarakat yang berpenghasilan rendah, pengungsi korban bencana, atau sebagai rumah darurat.

Rumah risha juga terbilang sangat ringan, dengan masing-masing bobot ketiga jenis komponen utama yang menyusunnya hanya seberat 50 kg. Meski demikian, tetap perlu digaris bawahi bahwa pembangunan rumah risha tetap perlu keahlian khusus.  

4. Rika (Rumah Instan Kayu)

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Kerangka rumah RIKA. Sumber : Google.com

Rumah instan kayu sebenarnya tidak memiliki desain khusus seperti rumah tahan bencana di atas. Rika didesain seperti rumah pada umumnya, perbedaannya terletak pada struktur bangunan yang menggunakan kayu kelas rendah cepat tumbuh yang diperkuat.

Contoh kayu kelas rendah cepat tumbuh adalah sengon, karet, dan akasia mangium, kemudian kayu tersebut diolah kembali sehingga kekuatannya setara dengan kayu kualitas kelas 1. 

Proses penguatannya diberi nama Laminated Veneer Lumber (LVL), yakni semacam proses perekatan pada kayu lapis sehingga kayu biasa memiliki kekuatan yang sangat keras. Bahkan, kelemahan yang sering terjadi pada kayu, seperti : lapuk, rawan rayap, kuat tekan, atau lainnya akan hilang setelah diproses dengan LVL.

Rika sendiri adalah temuan dari Kementerian PUPR. Konstruksi rumah rika relatif lebih mudah untuk dirancang tahan gempa. Sebab, sifat dasar materialnya lebih ringan bila dibandingkan dengan beton dan batu bata pada umumnya.

5. Ruspin (Rumah Unggul Sistem Panel)

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Kerangka bongkar pasang ala RUSPIN. Sumber : Google.com

Selain Rika, Kementerian PUPR juga mengeluarkan produk rumah tahan bencana lain yang diberi nama Ruspin atau rumah unggul sistem panel. Ruspin adalah pengembangan dari Risha.

Ruspin dan Risha punya kesamaan, yakni memiliki sistem bongkar pasang dengan komponen yang dibuat secara pabrikasi. Namun yang membedakan antara Risha dengan Ruspin, sekaligus yang membuat Ruspin lebih unggul adalah karena Ruspin menghilangkan simpul yang sulit untuk dibuat dan menggantinya dengan teknologi baru yang lebih mudah dipasang.

Selain mudah diaplikasikan dan hemat biaya, Ruspin sudah teruji kekuatannya. Ruspin tidak langsung runtuh saat diuji gempa, karena konsep bangunannya memang tidak boleh runtuh, komponen-komponennya tetap memberi perlawanan terhadap gaya. Jadi masih aman untuk proses evakuasi.

6. Rumah Tanpa Kayu 

Rumah Tanpa Kayu merupakan ide yang muncul dari permasalahan akan terbatasnya suplai bahan bangunan berupa kayu. Rumah Tanpa Kayu menggunakan produk substitusi berupa material bebas kayu yang terdiri dari campuran semen dan serat fiber, yang disuplai PT Conwood Indonesia.

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Penampakan rumah tanpa kayu dari PT. Conwood. Sumber : Google.com

Material bebas kayu ini digunakan untuk hampir seluruh struktur rumah, termasuk tulangan dan jenis lantai rumahnya.

PT Conwood, selaku penggagas Rumah Tanpa Kayu menyatakan bila tipe bangunan tahan bencana ini dapat dibangun hanya dalam 7 hari dengan 7 orang pekerja. Selain diklaim tahan gempa, Rumah Tanpa Kayu juga anti rayap dan tahan api. 

Konstruksinya lentur, jadi tidak mudah roboh dan fleksibel saat terjadi goncangan. PT Conwood, dengan terobosannya ini juga menyatakan bila Rumah Tanpa Kayu berhasil menyelamatkan hutan Indonesia. Sebab, setiap satu juta rumah menghabiskan lima juta pohon.

Ini merupakan kampanye PT Conwood. Dengan Rumah Tanpa Kayu, mereka membangun pasar properti di beberapa titik di daerah Indonesia. 

7. Growing House (Rumah Tahan Bencana)

7 Desain Rumah Tahan Bencana, Belajar Dari Jepang dan Jogja
Desain kreatif Growing House made by mahasiswa UGM. Sumber : Google.com

Dari ketujuh bangunan tahan bencana, growing House bisa dibilang yang paling luar biasa. Ketujuh bangunan memang dibuat oleh tangan anak bangsa, begitupun dengan Growing House ini. 

Digagas oleh beberapa mahasiswa UGM, Growing House berhasil memenangkan sayembara desain rumah yang diadakan oleh pemerintah Jepang dengan tajuk ‘Kumamoto Artpolis’. 

Secara sederhana, Growing House bisa dijelaskan dalam tiga tahap : home for all, space for all, dan life for future. Artinya, tidak hanya desain bangunan yang tahan gempa, Growing House juga tetap mengutamakan fungsi rumah sebagai tempat yang nyaman dan produktif.

Desain Growing House terinspirasi dari rumah adat Joglo. Yang atapnya diberi panel surya. Untuk kebutuhan produktivitas, bagian outdoor dimaksimalkan fungsinya sebagai tempat bercocok tanam, olahraga, acara khusus, atau sekadar memelihara hewan.

Tak ayal, Growing House pun mendapat tanggapan yang baik oleh pemerintah Jepang dan disebut-sebut sebagai salah satu desain terbaik untuk mitigasi bencana gempa.

Nah, itulah tujuh desain rumah tahan bencana karya anak bangsa. Hadirnya bencana tidak ada yang tahu, tugas individu dalam menghadapi bencana adalah membantu sesama. Kini, membantu sesama lebih mudah dengan sedekah dan bayar zakat online.

Belajar dari Jepang dan Jogja, hendaknya pemahaman akan bangunan tahan bencana menjadi sesuatu yang maklum. Maka, bagikan informasi ini kepada orang terdekat Anda. Temukan juga informasi menarik seputar desain kreatif lain di website kami. Terima kasih.

Leave a Comment

Kerja sama

Partner teknologi

Perkembangan dunia interior, advertising dan las sangat pesat. Mitra kami banyak menggunakan brand berikut ini dalam melayani Anda.

Ingin Segera Mengerjakan Proyek?

Saat sudah mantap, hubungi tim ahli kami segera. Dengan senang hati kami akan membantu Anda.

Kami siap membantu Anda!