Pernah anda mendengar tukang las bawah laut? Apa yang terbesit dalam pikiran anda ketika mendengar profesi tersebut? Bertugas mengelas di wilayah perairan, membantu perencanaan proyek bawah laut, resiko kecelakaan kerja yang tinggi, atau gajinya yang besar.
Itu semua memang menggambarkan tentang profesi yang satu ini. Menjadi seorang tukang las bawah laut memang tidak bisa dipungkiri kalau gaji yang mereka dapatkan cukup tinggi terutama ketika mengerjakan proyek miliaran. Namun, itu semua sebanding dengan resiko kerja yang mereka hadapi.
Pada artikel kali ini Yogyacreative akan mengajak anda untuk membahas seputar profesi ini biar anda tidak penasaran dan kali saja anda tertarik untuk menekuni profesi ini.
Job Desk Tukang Las Bawah Laut
Dalam menjalankan tugas sebagai seorang welding underwater ada beberapa job desk, meliputi:
- Memotong struktur logam di wilayah perairan.
- Membuat struktur logam di wilayah perairan.
- Memperbaiki struktur logam di wilayah perairan.
- Mengelas struktur logam di wilayah perairan.
- Mengambil gambar struktur bawah tanah untuk membantu perencanaan atau evaluasi proyek.
- Mengevaluasi struktur bawah air.
- Menyetujui struktur bawah air untuk memastikan tingkat keamanan.
Syarat Menjadi Tukang Las Bawah Laut
Menjadi seorang welding underwater (pengelasan bawah laut) bukan perkara mudah melainkan ada syarat yang harus dipenuhi agar bisa terjun ke profesi ini, diantaranya:
- Memiliki keahlian dalam berenang dan menyelam.
- Tidak mabuk laut.
- Memiliki sertifikat dasar pengelasan (basic welding)
- Memiliki sertifikat menyelam (diving)
- Memiliki sertifikat pengelasan bawah laut (underwater wet welding).
Fakta Unik Tukang Las Bawah Laut
Ada beberapa fakta unik tentang profesi seorang pengelasan bawah laut yang perlu anda ketahui sebelum menentukan pilihan untuk gabung dengan profesi ini.
Gaji Tukang Las Underwater
Banyak orang mengincar profesi sebagai welding underwater karena alasan utamanya adalah gaji yang lumayan tinggi. Dalam skala nasional sebagian besar seorang welding underwater mendapat gaji mencapai Rp. 3.500.000 – Rp 10.000.000 perbulan.
Besaran gaji tersebut berbeda di setiap daerah dan setiap proyek yang mereka kerjakan. Bahkan gajinya bisa menembus angka Rp. 10.000.000 lebih per bulan. Sedangkan skala gaji luar negeri berkisar antara Rp. 25.000.000 sampai Rp. 30.000.000 per bulan, itupun tergantung negara masing-masing.
Tetapi biasanya yang memiliki gaji cukup tinggi adalah negara-negara di benua eropa, sebagian di benua amerika, asia timur, dan sebagian di timur tengah. Bahkan ada juga yang mendapatkan gaji setiap proyek. Missal dalam 1 bulan ada 5 proyek maka gaji yang mereka terima selama 5 kali dengan kisaran bahkan lebih dari gaji per bulan.
Resiko Kerja Tukang Las Bawah Laut
Dibalik gajinya yang tinggi, profesi sebagai welding underwater memiliki tingkat resiko tinggi. Adapun resiko yang bisa saja menghampiri seorang tukang las bawah laut, yakni:
1. Tekanan Udara Rendah (Dekompresi)
Resiko pertama yang dihadapi oleh seorang welding underwater adalah terkena tekanan yang rendah di bawah air laut. Resiko ini bisa saja terjadi karena jumlah gas yang dikeluarkan peralatan las selama bekerja.
Saat bekerja mungkin tidak sengaja dihirup oleh teknisi sehingga dapat berakibat pada kesehatan fisik teknisi dalam jangka panjang. Bahkan gaji yang diterima selama ini pun belum tentu mampu menyembuhkan sesak nafas jangka panjang.
2. Terkena Arus Listrik
Resiko kedua yang bisa saja terkena oleh seorang welding underwater adala adalah sengatan arus listrik. Arus listrik yang digunakan oleh teknisi untuk melakukan pengelasan bawah laut merupakan arus tinggi yang tinggi, mencapai 300 s/d 400 ampere.
Risiko yang dapat terjadi adalah terkena arus listrik tinggi tersebut meliputi gangguan irama jantung, mengalami luka bakar, gangguan pernapasan, mengalami gangguan saraf, bahkan hingga kematian bisa saja melanda apalagi bila aliran listrik bertegangan tinggi serta berlangsung lama. Sehingga diperlukan APD pengelasan yang lengkap saat bekerja agar sengatan arus listrik dapat dihindari.
3. Faktor Luar
Tidak hanya bersumber dari peralatan, risiko ketiga justru muncul dari faktor luar. Seperti binatang buas, sebut saja ikan hiu. Ikan hiu merupakan jenis ikan predator pemakan daging salah satunya daging manusia. Sehingga perlu kehati-hatian ketika ikan hiu datang, apabila ikan hiu datang maka berhentilah untuk bekerja.
Ketika ikan hiu pergi maka pengelasan bisa dilanjutkan. Sebab para pekerja terkadang mengundang ikan besar berdatangan saat proses pengelasan terjadi.
Pelatihan Tukang Las Bawah Laut
Pelatihan ini biasanya dilakukan di bengkel las dan sebelum anda bergabung atau menjadi tukang las bawah laut maka sebaiknya anda perlu mengikuti pelatihan, ada beberapa alur pelatihan yang bisa anda ikuti.
Jenis Pelatihan Tukang Las Underwater
Umumnya pelatihan pengelasan bawah laut dilakukan selama 10 kali pertemuan dengan jenis pelatihan yang diikuti meliputi:
- Pelatihan basic welding atau pengelasan dasar selama 10 kali pertemuan.
- Pelatihan diving atau penyelaman selama 10 kali pertemuan.
- Pelatihan underwater wet welding atau pengelasan bawah laut selama 10 kali pertemuan.
Dengan demikian sertifikat yang anda dapatkan ada 3 diantaranya sertifikat pelatihan basic welding, sertifikat pelatihan diving, dan sertifikat pelatihan underwater wet welding.
Berkas Pelatihan Tukang Las Bawah Laut
Berkas yang umumnya disediakan oleh calon peserta yang akan mengikuti pelatihan pengelasan bawah laut, diantaranya:
- Curriculum Vitae (CV).
- Fotocopy Ijazah Terakhir.
- Fotocopy BPJS.
- Fotocopy KTP.
- Surat keterangan sehat berupa medical check up dari laboratorium / rumah sakit.
- Melampirkan pas photo ukuran 3×4 (16 lembar) dengan background kuning dan biru.
- Serta melampirkan bukti transfer pelatihan.
Itulah informasi seputar tentang tukang las bawah laut. Apakah anda tertarik untuk gabung atau menekuni profesi yang satu ini untuk dijadikan sebagai sebuah pekerjaan anda? Jawabannya ada pada diri anda.